Jumat, 07 Oktober 2011

+6282190111955 Alamat Palsu

Photobucket
+6282190111955 Si Nomor Ngehe

Kala lampau sebelum amak (baca;ibu terkasih) bereinkarnasi menjadi konsumen hedonisme atau dengan kata lain menikmati masa canggihnya sebuah telepon genggam, kebetulan aku sudah menjadi manusia keren dengan telepon genggam ala kadarnya berlayar kuning dan dengan pengait (baca;ganjel) baterai berupa karet gelang.

Suatu hari... Telepon genggamku menampakan aktivitasnya setelah mangkir dari fungsinya dengan bergoyang mantap sebanyak 3 kali. 1 pesan diterima dari +6282190111955.

Begini irama pesannya :
Nduk iki ibu tulong tukokne pulsa simpati 20ewu neng nomere ibu seng anyar, iki nomore; 081210483222 sak iki penting!

Antara ada dan tiada, aku mencoba memahami lebih dalam sebait pesan busuk itu, dan mencoba merekomendasikan otak untuk berpikir 3x lebih keras dari biasanya. Secarik kertas 'selamat menikmati' bekas nasi kotak ku ambil, dan aku pun mencoba menyimpulkan makna tersirat dari kandungan pesan itu :

Yang pertama : Sejak kapan amakku miliki alat komunikasi bergengsi macam telepon genggam? Sejak kapan? *berpikir penuh kepastian dan kemantapan*

Yang kedua : Jangankan mengisi pulsa, telepon genggam pun (belum) punya, apalagi tentang hal penting?Setauku, hal terpenting bagi amak tidak lain memikirkan tentang bahan makanan pokok berupa stok beras keluargaku bulan ini.
temper
Yang ketiga : Adalah kepastian ku mantap semantap-mantapnya jika aku sedang ditipu!


Dan faktanya aku tau pasti, ekspresi Si Tuan Pemilik Nomor Ngehe saat mengirim pesan pastilah semacam tampang kuda liar mupeng dengan cengiran picik berniat mengelabuhi mangsanya. Yahaaa, aku pun tidak kalah picik dengan mengeksplor kemampuan silat lidahku mencoba menarik beberapa options pesan yang akan ku kirim balasannya. Alhasil tersirat dalam benak untuk memakai dua kata penuh makna yang mendalam berupa 'YOUR FACE! (dalam kawruh jawa ngapak; rupamu!/raimu!). Hey Anda! Si Tuan Pemilik Nomor Ngehe! Tak bisa tak bisa, tak kena tak kena, tak bisa kau bermain olah tipu denganku.
sengal

Cobaaaa saja, Si Tuan Pemilik Nomor Ngehe itu bisa meningkatkan etos kreativitas penipuan tanpa memakai alasan monoton dan garing macam 'Nduk iki ibu tulong tukokne pulsa simpati 20ewu neng nomere ibu seng anyar, iki nomore; 081210483222 sak iki penting!'. Aku yakin jika si Tuan Nomor Ngehe saat itu mengirimkan pesan sekreatif dan seatraktif ini 'Nduk ibu lagi pasar terus lara weteng, ora nggowo duit kanggo mbayar beceran beras, iki ibu lagi neng WC pasar, tulong selipno duit seket ewu ono tukang resik WCne'  pasti setidaknya aku lebih percaya!

Teruntuk Anda Si Tuan Pemilik Nomor Ngehe, aku mantapkan sekali lagi jika Anda bukan tidak beruntung tetapi belum beruntung! Senantiasa tanamkan sopan santun dan pasang raut ja'im memelas pada korban, sertakan alasan penipuan yang lebih berkelas, tetap semangat! Aku yakin Anda bisa! GOOD LUCK!

yes!



Rabu, 05 Oktober 2011

Asal-Usul Nama 'SRI'?



Siang itu dalam kegalauan, dengan C3ku tersayang aku menatap mantap mereka, mereka manusia setengah iprian bangsa marsupial hiperaktif yang selalu merecoki hidupku. Tiwi a.k.a Chibi, Ela a.k.a Alay, Dinda a.k.a Pangat, Ninda a.k.a Cindi (tanpa 'L'), juga Kaka Firma, dan Joko si Bebi segala zaman.
nose

Niat kami tergolong luhur, ya, sengaja setelah berkutat dengan UTS berisi soal 'jabal maut', kami sengaja berleyeh-leyeh sejenak sambil belajar bersama untuk esok hari. Kebetulan hanya aku makhluk sosial terpilih yang sudah berkhatam ilmu kimia, fisika, dan biologi bersama Kaka Firma. Alhasil, kala itu aku sibuk dengan gadget busukku sementara si Kaka Firma nampaknya serius membenahi PDH anti selipnya. Sementara bibirku pecah kekeringan dan di lain sisi aku harap gadgetku segera bergetar mantap~

1 detik...2...67...dan kira-kira mencapai yang ke 81 gadgetku bergoyang mendenyutkan alam raya #jengjenggg 
dance fever

Sekedar ingin berbagi, sesuatu yang adalah tidak lain merupakan legenda asal muasal aku dijuluki 'SRI'. Nama yang cukup paras, dan famous dikalangan pasar Wonokriyo.

Segera, gerakan mantap langsung ku arahkan. Menu --> Messaging --> Conversations --> dan ... *taraaaaa! Sebuah nomor asing yang cukup cantik mencoba menyenggol si pemilik gadget yang tidak lain adalah aku.

Anggap saja 087867999xxx (bukan nomor sebenarnya) sebagai pihak penyenggol, yaitu sesuatu yang mengirim mesej tadi.

087867999xxx : Sri ki nomermu udu?

*Tsaaaaaaah! Serasa tersedot segitiga bermuda, sejak kapan namaku menjadi 'SRI'? kapan? ha? kapan? 

Aku : Iya, koe ganti nomor apa?

Hahaha, sengaja saja memang rasanya ingin ku respon sekenanya, karena kebetulan teman-temanku, si manusia setengah iprian bangsa marsupial menyuruhku untuk segera menanggapi dan membalas.

087867999xxx : Ya ora
Aku : Lah sih, urung di save apa?
087867999xxx : Urung
Aku : Oh, kepriwe kabare sedulur?
087867999xxx : Apik
Aku : Kie jane sapa? Nomermu ilang
087867999xxx : Aku, Sri-----
Aku : *tetooooooooot*

Seketika jiwa dan bulu kuduk ini nampak rontok mendapati tragedi siang itu. Bagaimana mungkin aku di panggil 'SRI' sementara dia yang menyenggolku di awal ternyata berinisial 'S', dan parahnya dia itu SRI, jadi intinya, SRI mencari SRI, ya begitulah jika disimpulkan. Begonya makhluk sosial macam ku ini kenapa harus merespon SRI yang namanya famous di pasar Wonokriyo itu? Kenapa?

Seolah-olah aku (SRI bukan sebenarnya) dan dia (SRI sebenarnya) sudah lama kenal dan kami termasuk sedulur wadon. Aaaa kala itu juga sepertinya akulah manusia predikat terbego sedunia.

Dan, ya, aku menyesal merespon kamu, SRI yang asing di telinga, karena apa? Karena kamu, karena kamu namaku pun kini bersegel 'SRI'.

Tapi, aku pun senang SRI! Hey aku senang SRI! Iya, gara-gara kamu SRI, kamu yang namanya famous di pasar Wonokriyo aku berhasil menghancurkan mood teman-teman marsupialku :D Alhasil mereka menebarkan sejuta hasrat tawa dalam benak.

Yahhhh tapiiii setidaknya itu pun percuma, karena aku ... sekarang namaku bersegel SRI. Ya inilah dampak kenakalan ababil masa kini.

Aku...yang berganti nama menjadi SRI berkat buah pahit kejadian siang itu.
icon bbm

galaunian #1

 one side to our world, and conscience, starting from a blinking eyes

we can feel the different atmosphere of the soul

it's about life, Lve, and relationships are both passive