Rabu, 16 Mei 2012

Fatty

    Ini salah satu quote penarik daya konsumsi masyarakat
yang sedikit berbau diskriminasi.
 
    Kenapa? Hal ini menimbulkan asumsi baru, jelas disitu tercetak 'kita harus seh(at), untuk bisa menikma(ti)', tapi faktanya, kata orang yang tidak kurus 'kita harus kurus, untuk bisa menikmati', dan kata orang yang kurus 'kita harus (sedikit) gemuk, untuk bisa menikmati'. Padahal menikmati hidup itu semacam menikmati badan, jadi takarannya tergantung sudut pandang masing-masing. Big is beautiful, bony isn't ugly. Ini badan kita yang nikmatin, kenapa perlu komentar orang lain?
   Oke. Spesies ababil galau bisa jadi makin merajalela, termasuk rumor 'kerempeng mana keren' juga turut andil. Menurut kacamata gue, nggak sedikit dari mereka yang bermasalah dengan pelebaran pantat yang tak terduga, akibatnya tubuh tumbuh ke samping. Hal ini menjadi faktor utama para pedagang awet muda, meledaknya omset penjualan produk penurun berat badan juga korset mengucurkan rupiah bagi mereka. Sebagai ababil yang (mencoba) uptodate, gue turut partisipasi dalam masalah ini. Diet! Istilah keren ini kerap terdengar ketika seseorang menawarkan selembar mendoan dan kemudian, "sorry, gue diet!".
       Yang pertama hindari lemak juga kurangi karbo, kata temen gue. Tawaran bakso cuma-cuma gue tolak mentah-mentah dengan alasan udah kenyang, padahal karena nggak ada uang juga takut nggak bisa bayar angkot dan diturunin di tengah jalan, hina sekali. Seenggaknya alasan 'udah kenyang' udah bikin gue tetep keren di depan temen-temen.
     Kedua, kurangi gula dalam minuman. Cerdasnya harus sering minum air mineral bukan air putih (susu). Ini alasan kenapa gue nggak pernah beli es-es'an waktu ngantin dan sering minta air mineral gratis, penghematan devisa.
        3. Makan 3x sehari, jangan kurangi frekuensi! 4. Makan terakhir 3jam sebelum tidur. 5. Olahraga (lari, senam, sit up, push up) 6. Kurangi gorengan, ganti dengan rebus. 7. Latihan pagi. 8. Jalan kaki! 9. Jangan stres, nikmati hidup! 10. Istirahat cukup.
       Dari 10 itu, 9 : 1 yang sering gue langgar. Mendoan masih di list teratas di menu ngantin kloter 1 (pukul 10.00). Kemana-mana masih nggandeng viar (baca; motor). Latihan pagi? Ternyata gue masih kalah saing sama ayam kate tetangga waktu bangun. Kalo masalah 'jangan stres, nikmati hidup!', gara-gara ini otak gue overheat dan bau karbit mau meledak akibatnya terjadi stres yang mengakar berhari-hari. Obat stres turun-temurun yang mujarab yaitu makan, karena stres yang mengakar berhari-hari, proses pengobatan dengan cara makan ngemil otomatis berhari-hari juga. Dan dengan begitu program diet dinyatakan, mu-ba-dzir.
      Sebenernya inti dari posting anti klimaks ini seenggaknya, gue pernah kurus (baca; kurang gizi). Itu dulu, beberapa tahun yang lalu tanpa bukti otentik. Believe it or not?! Kalian cukup pilih 'or'. Dan yang perlu dicatet format font italic + bold, orang disebut kurus (baca; hemat lemak) juga karena ada orang yang disebut tidak kurus. Jadi, ketiup angin dan makan tempat kenapa jadi masalah juga? Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah :)

thumbs up

Tidak ada komentar:

Posting Komentar